Apakah anda pernah belajar fisika tentang kaidah tangan kanan? Mungkin
sebagian ada yang lupa karena hal ini di pelajari ketika SMA. Saya akan
ingatkan sedikit. Coba tangan kanan anda setengah digenggam, jangan terlalu rapat,
dan jempol berdiri tegak lurus ke atas. Jari-jari selain jempol menggambarkan
kumparan yang mengelilingi poros berlawanan jarum jam, dan jempol menggambarkan
poros. Beginilah gelombang elektromagnetik bekerja. Gelombang magnet bergerak
berputar mengelilingi poros dan perputaran ini menghasilkan energi elektrik.
Disebut gelombang elektromagnetik.
Gelombang Elektromagnetik adalah gelombang yang dapat merambat walau tidak
ada medium. Energi elektromagnetik merambat dalam gelombang dengan beberapa
karakter yang bisa diukur, yaitu: panjang gelombang/wavelength, frekwensi,
amplitude/amplitude, kecepatan. Amplitudo adalah tinggi gelombang, sedangkan
panjang gelombang adalah jarak antara dua puncak. Frekwensi adalah jumlah
gelombang yang melalui suatu titik dalam satu satuan waktu. Frekwensi
tergantung dari kecepatan merambatnya gelombang. Karena kecepatan energi
elektromagnetik adalah konstan (kecepatan cahaya), panjang gelombang dan
frekuensi berbanding terbalik. Semakin panjang suatu gelombang, semakin rendah
frekuensinya, dan semakin pendek suatu gelombang semakin tinggi frekuensinya.
Energi elektromagnetik dipancarkan, atau dilepaskan, oleh semua masa di
alam semesta pada level yang berbeda-beda. Karena pada dasarnya setiap setiap
materi mengandung atom yang mempunyai ion-ion yang selalu bergerak berputar
berlawanan jarum jam dan di sebut elektron. Semakin tinggi level energi dalam
suatu sumber energi, semakin rendah panjang gelombang dari energi yang
dihasilkan, dan semakin tinggi frekwensinya. Perbedaan karakteristik energi
gelombang digunakan untuk mengelompokkan energi elektromagnetik.
Coba lihat kerja dinamo. Biasanya sepeda dulu memakai dinamo untuk
pembangkit listrik lampu sepeda. Kumparan didalam dinamo berputar berlawanan
arah jarum jam, menghasilkan listrik.
Ka'bah sebagai poros dan manusia-manusia yang berthawaf/berzikir berputar
berlawanan dengan arah jarum jam, ribuan, jutaan manusia yang terus berputar
dengan hati yang pasrah, ikhlas, setiap hari, bahkan intensitasnya akan
meningkat dalam bulan haji. Kekuatan alam bawah sadar karena keyakinan
spiritual menghasilkan loncatan gelombang elektromagnetik yang luar biasa,
gelombang energi kehidupan dan spiritual. Yang menghantarkan komunikasi manusia
dengan kesadaran semesta/Tuhan.
Bumi berputar pada porosnya berlawanan arah jarum jam dan juga mengitari
matahari dengan arah yang berlawanan arah jarum jam, tidak pernah berhenti,
menghasilkan loncatan gelombang energi elektromagnetik dan gravitasi.
Perhatikan kompas! Dan perhatikan ikan paus yang mengandalkan sensor batin
dalam melacak kompas bumi mengelilingi dunia. Begitu pula burung yang berpindah
antar benua sesuai dengan pergantian musim, sensor batinnya-lah yang melacak
kompas bumi. Bumi bersama 8 planet teman-teman nya berputar bersama, bertawaf/berzikir,
bermeditasi, berkontemplasi, bersemedhi mengelilingi matahari sebagai porosnya
dan menghasilkan radiasi gelombang elektromagnetik sebagai bagian dari energi
semesta.
Matahari, bahkan ribuan bintang di semesta itu tidak diam. Tapi berputar
pada sumbunya dan berputar mengelilingi porosnya. Galaksi-galaksi semua
berputar, berzikir/thawaf, bermeditasi dan berkontemplasi yang merupakan gerak
alami dari kesadaran semesta itu sendiri. Menghasilkan loncatan gelombang
energi elektromagnetik kehidupan. Inilah gelombang energi spiritual semesta.
Yang keberadaanya sangat memperngaruhi kehidupan di bumi.
Setiap benda mempunyai atom, setiap atom mengandung ion-ion yang selalu
berputar mengelilingi porosnya. Dan menghasilkan gelombang energi
elektromagnetik.
Sel-sel didalam tubuh manusia pun mempunyai elektron-elektron yang terus
bergerak dan berputar hasil dari aksibilitas antara proton dan neutron,
menghasilkan gelombang energi yang disebut aura. Andaikata manusia selalu
mendiamkan hati menyatukan kesadarannya pada kesadaran tunggal semesta,
berzikir, meditasi, kontemplasi, mesu raga, wirid, semedhi dll, maka akan
menghasilkan gelombang elektromagnetik (aura) yang sungguh luar biasa. Bio
energi, reiki, chi, tenaga dalam, adalah gelombang elektro magnetik tubuh yang
terpancar.
Dalam pelajaran tarikat, biasanya Sang Mursyid mengajarkan titik lathaif,
atau chakra. Adalah titik pancar energi tubuh yang bentuknya seperti roda yang
berputar berlawanan arah jarum jam. Muaranya saling berhubungan pada simpul
syaraf tubuh. Pengendalinya adalah hati (di dalam tubuh manusia ada segumpal
darah yang apa baila baik maka baik pula seluruh tubuhnya dan apa bila jelek
maka jelek pulalah seluruh tubuhnya, ketahuilah bahwa itu adalah hati).
Dalam perkembangan selanjutnya energi kehidupan ini dapat di pergunakan untuk kehidupan seperti kesehatan, membersihkan
endapan energi kotor dalam batin yang dapat menganggu vitalitas tubuh, serta
terhalangnya koneksitas batin dengan Sang Maha Energi, terhalangnya koneksitas
batin pada Sang Maha Energi dapat menyebabkan keadaan akan tidak berpihak pada
kita (sial), sakit-sakitan, emosi tak terkendali dll.
Energi yang paling halus dan kuat adalah cahaya/sinar. Dengan laser kita
dapat memotong baja yang tebal sekalipun, dengan sinar X kita dapat melihat
benda-benda dibalik suatu halangan.
Lapisan energi di dalam tubuh kita memperoleh suplai energi dari alam
sekitar kita. Energi itu tidak diperoleh lewat kedua lubang hidung dan mulut
saja. Sesungguhnya kita bernapas lewat setiap pori-pori pada lapisan kulit
teratas. Kita memperoleh energi lewat kedua mata kita, kedua telinga, lewat
setiap lubang, setiap pembukaan yang ada pada tubuh kita. Lewat lubang-lubang
kecil dan besar itu, kita senantiasa berinteraksi dengan Alam Semesta.
Sementara ini, mata kita lebih banyak memboroskan energi. Perolehan energi
lewat mata tidak seberapa. Kita sangat tergantung pada perolehan lewat kedua
lubang hidung, mulut, dan pori-pori. Karena itu, banyak di antara kita yang
mengalami gangguan pada saluran pernapasan. Energi yang kita peroleh tidak
sesuai dengan kebutuhan kita. Terjadinya short-supply of energy ini menciptakan
rasa takut dalam diri kita. Karena kekurangan energi, kita merasa terancam,
lalu kita berusaha untuk “menarik” energi secara paksa. Seorang laki-laki
bermata jelalatan, sesungguhnya sedang “menarik” energi. Seorang perempuan
centil yang sedang menarik perhatian pun sesungguhnya sedang menarik energi.
Orang yang berpoligami atau berpoliandri sedang menarik energi. Menambah jumlah
istri, suami, atau simpanan, selir, pacar, semuanya adalah upaya untuk menarik
energi.
Defisiensi atau kekurangan energi juga membuat kita takut dengan
tempat-tempat yang sempit. Kita tidak bisa tinggal dalam rumah yang sempit dan
kecil tanpa halaman. Dinding-dinding yang ada terasa mencekik. Banyak
orang-orang yang tinggal di kota-kota besar mengalami defisiensi energi, dan
defisiensi itu sedemikian parahnya sehingga tidak terdeteksi sama sekali.
Kemudian mereka mencari penyelesaian lewat tarik-menarik energi.
Pada sa'atnya tarik menarik energi ini dapat terwujudkan oleh kita dengan
tindakan yang menjurus kriminalisasi dan merugikan banyak pihak. Teroris adalah
contoh dari penarikan energi secara paksa, pada dasarnya mereka kekurangan
energi (dalam foto aura dapat terlihat aura mereka yang kotor dan suram).
Itulah makanya dalam semua agama di ajarkan cara menarik gelombang energi
semesta yang halus, sesuai dengan kebudayaan agama itu berasal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar