Rabu, 22 Oktober 2014

Berikut ini adalah 10 besar ciri khas “bocah Indigo”:


walaupun terlihat memiliki kebiasaan umum, namun karena rasa rendah dirinya membuat anak indigo sering memendam emosi dan belajar beradaptasi untuk menjadi normal. namun walaupun begitu, ada juga anak yang terlahir biasa tapi memiliki potensi energi menjadi indigo. kasus ini sering kali hanya masalah tinggal tunggu pemicu potensi saja.

berikut ini ciri-ciri khas anak indigo yang bisa anda amati secara alami : 
  1. Mereka mempunyai bau keturunan raja sejak lahir, dan kerap memanifestasikannya
  2. Mereka memiliki rasa “ini adalah tempat saya semestinya”, dan akan merasa sangat ganjl bila melihat orang lain tidak berpikir demikian
  3. “Harga diri” bukan soal, mereka kerap memberitahu orang tua tentang “siapa mereka”
  4. Mereka tidak akan melakukan hal yang spesifik, misalnya berbaris berurutan adalah suatu hal yang sulit bagi mereka
  5. Terhadap hal yang kaku dan tidak memerlukan kreatifitas, ia merasa tidak terbiasa
  6. Baik di rumah atau sekolah, biasanya mereka dapat menemukan cara kerja yang lebih baik, sehingga mereka dianggap sebagai perusak tata tertib yang sudah berjalan
  7. Biasanya mereka introvert (menyembunyikan perasaan), merasa tidak ada orang diduniaini yang dapat memahami mereka
  8. Mereka tidak pernah pelit terhadap kebutuhan pribadi
  9. Kemampuan “mata batin”mereka secara umum sangat kuat, bisa langsung mengetahui permainan orang dewasa
  10. Mudah hanyut dalam kecanduan dan kebiasaan jelek lainnya

Dalam The Care and Feeding of Indigo Children, Jan Tobler menyebutkan sedikitnya 10 ciri anak indigo.

  1. Non-kompromisits terhadap sistem yang berlaku. Seringkali mereka menemukan cara-cara yang lebih tepat
  2. Suka menyendiri, kadang sulit untuk bersosialisasi
  3. Datang ke dunia dengan perasaan ingin berbagi
  4. Memahami betul hak eksistensi dirinya di dunia ini. Mereka justru heran jika ada yang menolaknya
  5. Merasa dirinya bukanlah yang utama
  6. Sulit menerima otoritas mutlak tanpa alasan
  7. Sulit menunggu giliran
  8. Tidak menyukai hal-hal ritual atau hal-hal yang tidak memerlukan pemikiran kreatif
  9. Tidak merespons aturan-aturan yang kaku (misalnya: tunggu sampai ayah pulang)
  10. Tidak malu untuk meminta apa yang dibutuhkannya.

Selain itu, dalam buku The Indigo Children, Doreen Virtue, Ph.D, menyebutkan pula beberapa karakteristik untuk mengidentifikasi anak-anak berbakat khusus itu, yaitu:Sangat sensitif.

  1. Energinya sangat berlebihan
  2. Mudah bosan
  3. Perlu orang dengan kondisi emosi yang lebih stabil dan nyaman untuk berada di sekelilingnya
  4. Mempunyai pilihan sendiri untuk belajar, terutama untuk membaca dan matematika
  5. Mudah frustrasi. Sebab, umumnya mereka mempunyai banyak ide, namun kurang sumber daya atau orang-orang yang dapat membantu mereka
  6. Belajar lewat cara eksplorasi
  7. Tidak bisa diam kecuali mereka menyatu dalam sesuatu hal yang sesuai dengan minatnya
  8. Mempunyai ketakutan seperti kehilangan atau ditinggal meninggal oleh orang yang dicintainya
  9. Jika pengalaman pertamanya mengalami kegagalan, mereka mungkin akan menyerah dan membuat blok pembelajaran secara permanen

Banyak teori yang membahas masalah ini. Yang perlu diamati sesungguhnya apa yang terjadi pada anak indigo ini, seperti kemampuan indra keenam / sixth sense. Kemampuan ini sebenarnya bisa dipelajari dan dikuasai oleh orang awam atau orang bukan indigo, jadi tidak semata-mata karunia Tuhan. Getaran bumi yang sedemikian kuat membawa banyak perubahan. Salah satunya adalah makin banyaknya terlahir anak berjiwa matang (old soul) yang memiliki bakat khusus. Gejala alam rupanya tidak sedikit mempengaruhi hal-hal lain. Waktu yang berjalan demikian cepat menjadi satu indikasi perubahan yang terjadi di bumi.

Selain itu, munculnya anak-anak berbakat dengan jiwa tua atau old soul, juga menjadi tanda perubahan bumi yang begitu cepat. Akhir-akhir ini kita sering disentakkan oleh begitu banyaknya anak yang memiliki pola pikir berbeda dengan anak seusianya. Daya nalar mereka cenderung dewasa, padahal usianya belum mencapai belasan. Kali lain kita dikejutkan oleh anak-anak yang memiliki indra keenam luar biasa tajam, sehingga si anak sampai merasa dirinya tidak normal karena tidak sama dengan teman-temannya. Fenomena lahirnya anak-anak berkemampuan lebih ini sebenarnya sudah sejak lama ada. Sebastian Bach dan Albert Einstein bisa dikategorikan sebagai anak indigo. Musik yang diciptakanBach disebut sebagai tipe musik anak indigo. Ia menciptakan musik sambil melamun, sama seperti Einstein yang mendapat rumus saat sedang bengong.

Keberadaan anak-anak berbakat ini memang baru disadari sejak tahun 1990-an. Para ahli menyebut mereka indigo. Munculnya anak indigo, menurut Tom, tak lepas dari pengaruh perubahan getaran bumi. Pada tahun 1970 sampai 1980-an, resonansi bumi sekitar 7,83 Hz. Di tahun 2000 menjadi 8,5-9 Hz, sedangkan di tahun 2004 sudah mencapai 13,5 Hz. Secara metafisik, getaran bumi yang semakin cepat akan menimbulkan satu fase, yang menyebabkan terjadinya kenaikan tingkat ke dimensi yang lebih tinggi.

Secara teoretis, getaran bumi yang semakin cepat akan membuat bumi semakin panas dan suhu ikut meningkat. Kenaikan ini juga mengakibatkan perubahan yang cukup signifikan, sehingga membutuhkan orang tertentu untuk menyeimbangkannya. Kelahiran anak-anak berbakat inilah yang akan membantu getaran bumi berjalan lebih smooth, lebih mulus. Kelahiran mereka ditujukan untuk mengubah tatanan dunia supaya menjadi lebih nyaman. Anak indigo datang ke dunia dengan berbagai misi. Cara yang diambil pun beraneka ragam. Bisa lewat kesenian, pendidikan, ilmu pengetahuan, olahraga, “Semua itu tergantung misi mereka?” katanya. Anak indigo kebanyakan merupakan pendobrak suatu tatanan yang salah. Karena bertugas meluruskan ketidakbenaran itu, mereka umumnya lahir dengan tipe.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar