Senin, 13 Oktober 2014

Coral

Penting untuk dipahami bahwa 'fosil koral' adalah batuan alam (natural) yang terbentuk dari koral purba yang sudah membatu menjadi fosil dan bukan batu koral (kerakal) yang selama ini dipahami masyarakat sehari-hari, juga tidak seharusnya disalah-artikan dengan terumbu karang (koral) yang kini dilindungi dan terancam punah di lautan. Dari berbagai varietas fosil koral yang ditemukan di semua catatan geologi, spesimen yang paling indah dan terperinci berasal dari pegunungan Indonesia karena keunikan dan keindahannya.

Di Amrik fosil koral ini disebut dengan 'Petoskey Stone' karena banyak ditemukan di daerah pantai kota Petoskey, Michigan, Amerika Serikat, dan tentu saja dengan motif dan warna yang sedikit agak berbeda dengan yang banyak ditemukan di negara kita.

Koral tumbuh di lautan berbagai belahan dunia sejak hampir 500 juta tahun yang lalu, koral yang pada dasarnya merupakan binatang laut ini tumbuh di perairan laut dangkal yang bersuhu hangat, dengan berjalannya waktu terkubur dalam sedimen (endapan) bawah laut hingga akhirnya terangkat kembali ke permukaan akibat dari tabrakan/pergerakan lempeng bumi (tektonis) atau akibat naik dan turunnya dasar lautan. Suhu dan tekanan yang kuat selama terkubur jutaan tahun menghasilkan cadangan fosil koral ini, akhirnya menjadi batu (fossilized) yang dapat dimanfaatkan sebagai perhiasan dan menjadi bagian dari catatan geologi masa ini.

Fosil koral telah ditemukan di beberapa provinsi di seluruh Kepulauan Indonesia bagian barat seperti di Sumatera dan Jawa. Bahan ini banyak terdapat di daerah pegunungan Bukit Barisan terentang dari bagian tengah ke bagian selatan Sumatera dan pegunungan di Jawa barat dan timur. Untuk Indonesia bagian timur, fosil koral ditemukan di bagian pegunungan terpencil di Pulau Halmahera.

Penemuan fosil terumbu karang yang masih belum tersentuh di pegunungan Sumatera Selatan menjadi bukti dan fakta bahwa permukaan laut pada jaman Miosen (23 juta tahun yang lalu) dulunya jauh lebih tinggi daripada hari ini.

Batu kapur dan marmer dekoratif dari jenis 'Coraline' merupakan bahan bangunan populer dan telah digunakan selama berabad-abad.

Selama bertahun-tahun cadangan koral purba telah ditambang karena kandungan kalsium yang berkualitas tinggi, juga mengandung kalium, magnesium dan natrium yang digunakan dalam suplemen kesehatan. Fosil koral juga telah digunakan dalam teknologi pupuk. Fosil koral bahkan telah digunakan sebagai filter (penyaring) untuk memurnikan air dari kotoran seperti 'klorin' dan 'formaldehida'.





1 komentar: