Sabtu, 19 Juli 2014

Pengaruh Orgonite pada Bekuan Es




Gambar di atas bukanlah foto perhiasan juga bukan foto emas ukir, tapi emang cantik ya :-p.

Gambar di atas adalah foto struktur air yang dilihat melalui mikroskop. Nah masih ingatkah anda pada pelajaran tentang anomali air di Sekolah Dasar dulu? Itu lho sifat keanehan pada air... 
kita ulas lagi ya ...

Struktur molekul air
Semua materi di alam ini memiliki fase padat, fase cair dan fase gas hal ini juga berlaku untuk air. Saat materi mengambil bentuk fase gas, saat itu materi akan memiliki massa jenis yang kecil, kerapatan yang kecil dan volume yang lebar. Tapi saat materi mengambil bentuk fase padat, saat itu materi akan memiliki massa jenis yang paling besar, kerapatan molekul yang paling padat dan volume yang paling kecil jika dibandingkan saat dalam bentuk fase yang lain.

Seperti materi lain, air juga mengalami fase padat-cair-gas sebagai konsekuensi ciptaan Tuhan. Kita juga ingat bahwa air akan mendidih di suhu 100 derajat celcius dan membeku pada suhu 0 derajat celcius. Saat air berada pada fase gas, saat itu volume air akan mengembang sedangkan pada fase cair volumenya akan lebih menyusut dibanding pada fase gas.
Es beku secara normal
Anomali air terjadi ketika air membeku pada suhu 0-4 derajat celcius. Volume air bukannya menyusut, tapi malah makin mengembang ketika beku. Hal ini disebabkan molekul yang tadinya acak pada fase cair, menjadi tersusun rapi dengan rantai ikatan yang panjang membentuk struktur kristal hexagonal sehingga kerapatan massanya longgar dan volumenya mengembang, artinya volume es lebih besar daripada volume air. Lihat pada foto

Pada fase padat alias dalam bentuk es, bukannya memiliki massa jenis yang tinggi tapi malah menurun, hal ini yang menyebabkan air bisa mengapung dalam fase cairnya. sedangkan materi lain malah akan tenggelam dalam fase cairnya ketika dalam bentuk fase padatan.

Hasil bekuan es tergantung pada suhu pembekuan, senyawa dan partikel yang larut dalam air, dan penyebaran suhu dingin pada partikel air yang biasanya dipengaruhi oleh wadah walaupun tak selalu. Bekuan es akan buram jika banyak zat terlarut di dalamnya, sedangkan es akan terlihat bening seperti kaca jika tidak ada partikel maupun gas terlarut.

Es akan cepat membeku jika dipaksa untuk beku pada suhu kurang dari 0 derajat celcius, dalam wadah yang terbuat dari logam karena logam adalah konduktor yang bagus untuk menyebarkan suhu. Bekuan es juga akan stabil dan tidak segera mencair jika banyak kandungan senyawa garam logam yang larut di dalamnya karena suhu beku akan turun.
Air hexagonal
Pada air hexagonal terjadi hal lain lagi, seringnya membeku di bawah 0 derajat celcius dan hasil bekuan es-nya juga bening, paling tidak mayoritas ( lebih dari 80% ) bening. Padahal dibekukan bukan pada wadah logam, juga tidak ditambahi zat terlarut, bahkan tidak disuling atau direbus untuk menghilangkan udara terlarut di dalamnya. 

Air hexagonal dibuat dengan cara yang khusus pada suatu perusahaan air minum, saya belum tahu bagaimana caranya. Disebutkan bahwa air hexagonal memiliki sifat seperti tadi yang artinya molekul airnya siap lepas jika dikonsumsi, menjadi lebih mudah diserap oleh tubuh, lebih cepat terdistribusi dalam jaringan organ dan lebih meng-enersi sel.

Saya mencoba banyak hal dengan air setelah membaca karya Masaru Emoto, walaupun mendekati hoax dan tidak bisa diduplikasi, namun layak dikaji. Jika Emoto benar, maka ada kesamaan pola air dengan kristal dalam hal penerimaan pesan dan merekamnya dalam hal ini adalah memori emosi, hanya respon pada kristal bisa terasa nyata bagi anda yang sensitif atau peka dengan energi. Bahkan kristal yang kuat akan mengalirkan balik energi yang diterimanya dan terasa nyata pada kulit, fenomena ini tidak dapat dilakukan oleh air.

Ini adalah bekuan es yang terpengaruh oleh kristal lemurian dan giok tanpa mencelupkannya ke dalam air. kita sudah tahu bahwa kristal mengeluarkan energi elektrik, dan hasilnya adalah bekuan es dengan serat seperti petir. 

Saya menggunakan air Aqua yang memiliki mineral tinggi, artinya air padat mineral bagaimana pun juga akan menghasilkan es beku yang berwarna putih (bukan bening) karena zat terlarut di dalamnya tinggi. Hasil yang didapat sebagian dari es ada sisi yang bening di sebelah luar sedangkan yang sisi dalam tetap putih buram.
Hematite + Black Onyx

Saya tahu, anda pasti penasaran dan ingin meniru dan mencoba ini di rumah kan? :-p
Sebelum anda memulainya, pertama kali pastikan anda membekukan air di dalam freezer anda tanpa dipengaruhi oleh apa-apa sebagai kontrol normal untuk memperoleh hasil perbandingan yang objektif. Dengan begitu anda bisa tahu apa bedanya sebelum dipengaruhi dan setelah dipengaruhi.

Yang perlu anda tahu tentang kristal adalah energi dan cara kerjanya, setiap kristal memiliki pola energi yang berbeda. Semakin kuat energinya dikatakan semakin kencang vibrasinya, dan tentu hasilnya juga akan berbeda dalam pengaruh bekuan es.




Nah kali ini kita bahas Orgonite. Dalam foto di atas saya membuat perbandingan hasil bekuan es dengan berbagai karakter orgonite. Sisi paling kiri anda sudah tahu pastinya bahwa itu adalah bekuan es yang tidak dikenakan apa-apa alias posisi normal. Jika anda mendapati bahwa saat anda mempengaruhi hasil bekuan es dengan sesuatu entah benda, entah pikiran, entah energi yang anda punyai namun hasil bekuannya sama dengan es normal, berarti "itu" tidak bisa mempengaruhi atau tidak ada "apa-apanya".

Foto yang tengah menggunakan orgonite yang energinya agak lemah, karena energinya tak merata saat pembuatan. Hasilnya tetap ada bagian yang putih buram hampir separo bagian es namun ada gelembung di dalam es dimana ada bagian air yang tidak membeku, volume es juga tidak mengembang, masih sama dengan volume air dalam fase cair. Orgonite yang sifatnya Energizing, menginduksikan energi dengan kuat yang akan membuat air susah membeku. Bahkan saya sering menemui es tidak membeku padahal sudah 3 hari di dalam freezer. 

Foto yang ketiga adalah tipe orgonite induksi, menghasilkan efek vortex dan es menjadi bening dengan hanya sedikit buram dibagian bawah. Bandingkan bagian buram es pada foto sebelumnya.


Pembekuan yang dilakukan sama sekali tanpa menyentuk atau mencelupkan orgonite ke dalam air,
melainkan meletakkan orgonite di atas air (atas gelas) dengan penahan sumpit, baru dimasukkan freezer.




Bekuan es dengan pola vortex sebenarnya paling mudah dihasilkan oleh kumparan tembaga. Ketika anda membuat kumparan berbentuk spiral, mirip seperti itu juga vortex es akan terbentuk. Hal ini karena kumparan tembaga menyerap gelombang elektromagnetik kemudian mengarahkannnya menuju salah satu ujung kumparan serta membentuk medan magnet. Sebetulnya semua kumparan logam bisa melakukan hal yang sama, tapi logam tembaga adalah yang paling bagus dan instan. Jika anda membuat kumparan kerucut maka gelombang energi yang terserap akan diarahkan menuju sisi yang lancip alias puncak yang kumparannya lebih rapat, hal ini menimbulkan pola vortex spiral.

Jika anda membuat kumparan reguler dengan diameter kecil-kecil dalam jumlah banyak dan dengan peletakan arah yang acak maka akan terbentuk efek jarum udara dalam jumlah banyak namun juga acak. Efek dari jarum udara acak ini karena kecepatan energi yang rendah dan tidak teratur, sedangkan jika energi berjalan teratur maka jarum udara akan menuju 1 titik arah yg sama atau berubah bentuk menjadi vortex. Hal ini terjadi karena diameter kumparan yang kecil dan rapat akan menimbulkan serapan gelombang energi yang baik, sehingga yang anda dapatkan juga es yang bening, tapi ya itu sayangnya loncatan energi keluarnya sangat kurang baik.

Jika anda perhatikan lagi 2 gambar es hasil bekuan kerucut yang foto kiri dan tengah, bagian tengah es tersebut masih tersebut buram. Hal ini disebabkan pusaran medan magnet hanya terbentuk sempurna di sisi luar sedangkan yang sisi dalam terganggu, biasanya karena di dalam kumparan ada kristal. Kristal yang tertekan oleh resin akan mengeluarkan listrik yang akan memotong medan magnet yang dibentuk kumparan. Dari bekuan yg buram tetap masih terlihat arah energi yang menuju puncak dari sisi lancip keburamannya. Bisa dibandingkan dengan kumparan reguler yg acak.

Tujuan vortex dan jarum udara itu sebenarnya untuk keluar dari struktur es akibat dari pengaruh energi, tapi karena dispersi medan magnet kumparan yang terganggu sehingga arus energi juga tidak bisa cepat dan spontan. Betul konsentrasi energi akan memadat karena adanya kumparan namun sebaran energinya akan terpola sesuai pola kumparan, saya selalu mengandaikan hal ini seperti semut yang sedang berjalan sambil antri berbaris. Sedangkan kecepatan aliran energi akan tergantung oleh besarnya medan magnet yang terbentuk yang tentu saja belum tentu besar. Belum lagi ada area es yang buram karena artinya area tersebut tidak ter-enersi.

Jika anda cukup sensitif anda bisa mengetahui kumparan yang sedang anda buat sudah memiliki medan energi yang cukup besar, artinya kumparan yang anda buat sudah berhasil, dengan merasakan “sesuatu” di dada anda. Ada kalanya ritme jantung anda akan kacau, sensasi sesak seketika, rasa sakit di tulang pedang (tulang tengah di dada) karena chakra jantung berputar lebih kencang dari seharusnya.


Wah berarti kumparan yang benar dan kuat seharusnya tidak meninggalkan area buram dong? Apakah bisa?


Saya jawab BISA, medan magnet tetap terbentuk secara merata dan energi tetap keluar sesuai alur kumparan, seakan seperti kumpulan semut yang berbaris teratur dan rapi. Kelemahan dari kumparan adalah kecepatan sebarnya tidak maksimal karena energi bergerak fokus ke arah tertentu sehingga penetrasi maksimal hanya mengarah ke sisi ujung output. Terbentuknya vortex dan jarum udara hanya membuktikan adanya udara terlarut yang “telat kabur” sementara sisi lainnya sudah bening seperti kristal.


Berarti semakin bening bekuan es tanpa vortex artinya semakin bagus karena energi bergerak secara spontan dan cepat?

Jawabannya kembali pada orgonite artisnya, karena selalu ada maksud dan untuk tujuan kenapa orgonite dibuat seperti ini atau seperti itu ....


Energi orgone yang bergerak cepat dan spontan, penetrasinya juga cepat sehingga bahkan molekul udara pun akan terusir keluar struktur es dengan cepat. Ini terjadi pada pola energi yang lembut, karena jika pola energi yang terbentuk keras maka yang anda dapat adalah air yang malah susah beku walaupun sudah 3 hari di dalam freezer.

Pengambilan foto dari sisi samping bawah untuk mengambil detail jarum udara.
Setelah seminggu di dalam freezer dengan tombol pendingin maksimal air tidak membeku.
terbentuk bekuan air yang tipis di sepanjang sisi namun tidak sampai seperempat total volume air.
orgonite tampak ada disebelahnya di foto paling kiri.

Ada satu lagi fenomena yang berbeda yang hanya terjadi pada permukaan es tidak pandang bulu apapun yang terjadi di sisi dalam bekuan es. Pola ini biasanya berbentuk segitiga cekung atau berupa garing-garis cekung pada permukaan es, pada foto sebelumnya di sisi paling kanan juga membentuk corak ini. Fenomena ini hanya ada di medan energi skalar. Sesuatu yang jarang dan terlalu kuat, namun bisa anda dapatkan dengan kumparan Infinity terutama model mobius dan scarab yang ditanam dalam orgonite.

Orgonite yang bersifat lembut dan dingin akan membuat area sekitarnya terasa lebih sejuk, bahkan akan membuatnya benar-benar lebih dingin dari biasanya. 

Foto ini sama sekali bukan stalagmite es, melainkan paku es, alias es yang membeku dengan membentuk paku yang tumbuh ke atas. Jika anda ingat, stalagmite adalah es yang menetes ke bawah namun keburu beku sehingga membentuk pola runcing seperti paku juga namun tumbuh ke bawah.

Paku es terjadi karena udara di sekitar air mendingin lebih cepat sehingga langsung mendinginkan permukaan air, namun tidak dengan air yang di bagian dalam. Karena air di bagian lebih dalam lebih hangat, maka air ini akan mendesak ke atas dan melobangi permukaan air yang masih membeku tipis. Saat air menerobos naik, maka sisi-sisinya akan membeku karena pengaruh udara sekitarnya sehingga membentuk celah kapiler. Celah ini makin membuat air dibawahnya akan semakin naik terus, hingga akhirnya suhu air di bagian dalam mendingin dan desakan ke atas juga berhenti.

Saat saya membuat orgonite dengan dengan bahan rose quart dan garnet atau giok, saya sering mengalami fenomena ini. kombinasi dengan blue kyanite biasanya muncul jarum udara juga namun kadang tidak tergantung dari pengaruh kumparan.

Nah ... lalu apa kaitannya antara orgonite, bekuan es dengan tubuh kita?
kira-kira begini, jika air bisa dipengaruhi maka tubuh kita juga yang terdiri dari 80% air juga akan terpengaruh juga. Jika pembuktian dalam suhu kamar tidak bisa dilihat hasilnya, maka dibuktikan dengan membekukan air tersebut untuk melihat perilaku pola molekul airnya.

Kaitannya adalah jika energi orgonite bergerak spontan dan sanggup untuk membuat es tidak membeku, maka air di dalam tubuh kita juga tidak akan menetap di satu tempat alias akan beredar dalam jaringan tubuh dengan lancar sekali. Dalam ini orgonite tersebut disebut dengan energizing orgone. orgonite tersebut akan baik sekali untuk penderita luka atau diabetes agar luka dan alerginya bisa cepat mengering. Ini adalah sebuah harapan baru .....

Ini adalah perbandingan pada hewan coba tikus yang di-induksi dengan Diabetes kemudian dilukai :
a. kelompok tikus sebagai kontrol, tidak terkena diabet dan tidak menggunakan apa-apa
b. kelompok tikus yang diabet dan tdk menggunakan apa-apa
c. kelompok tikus diabetes yang menggunakan orgonite
Kesembuhan pada luka tikus yang menggunakan orgonite, membuat lukanya lebih cepat sembuh dan terlihat lebih rapi

4 komentar:

  1. Hebat..penelitian yang hebat, analisa bapak mendalam banget, mohon bapak bila berkenan telpon saya di no.082178006777- danil, ada yang pengen saya tanyain pak, maklum masih awam.terimakasih

    BalasHapus
  2. Hebat..penelitian yang hebat, analisa bapak mendalam banget, mohon bapak bila berkenan telpon saya di no.082178006777- danil, ada yang pengen saya tanyain pak, maklum masih awam.terimakasih

    BalasHapus
  3. Kereeeeeeen... Terimakasih sekali broder... Aplikatip banget dan inspiratif.. anda alayak dapat bintang... semoga dapat membuka cakrawala pandang banyak orang utk kualitas hidup lebih baik

    BalasHapus