Rabu, 24 September 2014

membedakan permata sintetis



Banyak orang meributkan tentang keaslian batuan yang mereka miliki. Dari banyaknya informasi dan sebutan pasaran yang bermacam-macam untuk batuan membuat makin banyaknya informasi yang terlanjur salah dan kaprah.

Batuan tidak asli memang ada dan itu pun dijual bebas di pasaran dengan maksud untuk membuat tiruan dari batuan yang diinginkan. Pembuatan batu-batu yang tidak asli sebenarnya sudah dimulai sejak jaman kuno seiring dengan merebaknya kegemaran terhadap batu permata itu sendiri yang kemudian dimanfaatkan oleh orang sebagai aji mumpung untuk memanfaatkan pasar batu permata yang pasarnya masih terbuka lebar.

Batuan yang disebut asli adalah ditujukan pada batu yang terbentuk secara alami di dalam perut bumi tanpa campur tangan dari teknologi manusia. Menurut terminologi perbatuan, batuan yang tidak alami itu ada 4 macam :


  • Batu Masakan 

Sesuai dengan namanya “batu masakan” berarti batu ini dimasak (dipanaskan) supaya lebih bagus tampilannya sehingga layak untuk dijual. Cara memasak batu adalah berbeda-beda menurut jenis batu dan kokinya. Bahasa lebih kerennya batu ini di-treathment.
Kita ambil contoh batu Blue Safir, agar batu tersebut lebih biru maka batu ini dimasak dengan cara dioven dengan suhu tertentu dan di tambahkan unsur kimia sesuai dengan komposisi batu safir tersebut yang memberikan pewarnaan biru, maka hasilnya batu tersebut menjadi lebih biru menyala dan disebut sebagai safir masakan. Pewarnaan alami dalam batuan disebabkan karena konsentrasi kandungan senyawa tertentu yang padat atau suhu pembakaran yang dialami batuan ketika masih di dalam perut bumi, sehingga ketika menemukan batuan yang dirasa kurang sreg seperti warnanya kurang cerah, maka batu tersebut “dimasak” dengan cara yang sama seperti ketika batu tersebut di dalam perut bumi. 
Ada juga metode tradisional seperti yang dilakukan oleh pengrajin batu permata di India, mereka biasa membakar dengan panas dan waktu tertentu. Proses ini sebenarnya masih sama dengan cara sebelumnya, namun dilakukan secara tradisional bukan di laborat dan tanpa penambahan zat kimia. Cara ini seperti yang dilakukan pada batu kalsedon warna putih kekuningan untuk diubah menjadi berwarna coklat kemerahan, yang kemudian sering kita dengar disini menjadi batu akik yahman darah. Juga pada biduri sepah warna coklat menjadi merah keunguan. Di Thailand, mereka biasa merubah batu safir putih agak kekuningan menjadi kebiru-biruan.
Metode lain yang dilakukan di Amerika, kita ambil contoh batu pyrus yang jelek dan keropos, maka dimasaklah batu murahan tadi dengan larutan fiberglass sehingga menjadi batu stabilized turquoise dan dijamin tahan bantingan. 
Di indonesia sendiri juga banyak mencampur dan membakar batu yang warnanya kurang bagus menjadi lebih menarik. Sehingga batu masakan ini adalah batu asli (alami) tapi palsu/tidak tepat. 

  • Batu Sintetis
Batu sintetis adalah bukan batu yang diproses dengan mesin dan dilakukan di laborat, pembuatannya dengan mengambil batu aslinya sebagai induk yang akan ditumbuhkan kemudian menambahkan bahan mineral kimia persis yang dikandung oleh batu aslinya, kemudian bahan-bahan tersebut dikenai pemrosesan dengan suhu dan tekanan yang sangat tinggi.

Misalnya batu intan dengan kandungan kimianya adalah senyawa Karbon, diproses dengan mesin dalam suhu 1500 derajat celcius dan tekanan 10000 atm dan dengan waktu tertentu, maka hasil yang diperoleh adalah berlian dengan kekerasan 10 scala mohs, serat dan struktur kimia yang sama yaitu Karbon, berat jenisnya pun sama. Namun yang membedakannya adalah ciri visualnya yaitu seratnya jika dilihat memakai kaca pembesar minimal 10 kali, ini pun tergantung dengan ukuran batunya. Serat yang alami cenderung melengkung dan kemulusannya agak kurang sedangkan sedangkan serat pada batu sintetis garisnya cenderung lurus-lurus dan tingkat kejernihannya nyaris tanpa cacat. 
Contoh lain seperti american star ditujukan untuk meniru ruby yang asli, tapi apabila disandingkan maka starnya akan berbeda.

  •  Batu rekaan

Batu jenis ini adalah batu alami yang kemudian direkayasa oleh pengrajin dengan cara menambalnya untuk memperoleh efek yang diinginkan  
Sebagai contoh adalah batu zamrud asli yang warna hijaunya terlihat pucat, maka batu tersebut ditambal bagian belakangnya dengan batu sintetis hijau tua, lalu jadilah batu Zamrud Siberia yang terkenal dengan harganya yang mahal. Batu safir star yang berwarna putih juga bisa ditambal dengan batu sintetis warna biru atau merah sehingga menjadi blue safir star atau ruby star. Di Australia, batu opal yang tipis-tipis ditambal dengan batuan sejenis quartz sehingga lebih menarik, rekayasa produk ini dinamakan opal doublet/triplet. 
Batuan apapun kalau sudah terpasang di cincin pastilah batu tersebut tidak terlihat kelemahannya dan tak kalah menarik dengan yang asli bahkan seringkali terlihat jauh lebih menarik karena kesempurnaannya. Tapi justru itulah kelemahannya, terlalu sempurna.  
Semua batuan diatas mulai dari jenis masakan, sintetis dan rekaan menggunakan batuan yang asli alias alami. Nah, anda harus menyimak jenis batu yang berikut ini ....

  • Batu Tiruan / Imitasi 

Sebutannya tiruan atau imitasi. Ini adalah batu palsu yang sebenarnya, karena memang 
benar-benar 100% palsu. Batu ini andai di-test dari sisi manapun mulai dari kekerasan, bahan kimia, sampai dengan struktur mineralnya, hasilnya sama sekali berbeda dengan batuan aslinya. Misal ruby dengan Al2O3-nya maka batu tiruan itu dibuat dari kaca/porselen.

Pedagang batu entah karena ketidak-tahuannya atau pun memang dengan niat yang sengaja membohongi pembeli dengan menyebut batuan yang mereka jual sebagai batuan asli, padahal yang dijual hanyalah sebuah produk kaca atau plastik biasa. Andai batuan tersebut dijual dengan dengan brand imitasi atau tiruan tentu hal itu masih sah-sah saja, namun seringnya mereka berbohong soal itu.

Membedakan batu permata asli dan tidak asli


Penyebutan jenis batuan di pasaran yang sering kali ditemui adalah di dasarkan pada hal berikut :
  • Batu asli, dibuat oleh Tuhan yang terbentuk secara alami di alam dalam waktu yang sangat lama, biasanya ribuan hingga jutaan tahun.
  • Batu sintetik, batu asli yang terbentuk dengan campur tangan manusia. Disebut juga batu masakan, proses, treatment. 
Beberapa Jenis Treatment antara lain: Heat Treatment(Pemanasan), Irradiation(Radiasi), Diffusion(Pewarnaan), Berylilium Heat Treatment(Pemanasan menggunakan kimiawi beryllium), Coating(Pelapisan Permukaan), Glass Filling(Pengisian krack/serat dalam batu dengan kaca/resin), Dyed(Pencelupan minyak).
  • Batu palsu, bukan batu sebenarnya. Biasanya terbuat dari kaca atau plastik. 

Biasanya, batuan asli mempunyai ciri-ciri yang menarik seperti "inclusion", warna, kekerasan, dan bentuk yang berlainan dari batu sintetik. Tentu saja hal ini terjadi seperti yang telah disebutkan di atas karena batu sintetik secara fisik terlalu sempurna. Tapi batuan sintetik masih dianggap sebagai permata yang berharga karena bahan asalnya merupakan batu asli. Anda harus bisa bedakan dengan sebutan jenis batu imitasi (Palsu) yaitu batuan yang dibuat dari bahan lain seperti kaca namun dijual seakan-akan batu asli. 

Perbedaan pertama ialah, batuan sintetik biasanya tidak mempunyai "inclusion". Inclusion ialah kesan seakan-akan retak (crack), atau buih (buble) atau terdapat bendasing di dalam batu (seperti tourmalined and rutilated inclusion) atau lamella (kesan seperti cap jari) atau "microcrystalline aggreget" (seperti rekahan tetapi tidak bisa dirasa dengan menggunakan jari).

Inclusion berbentuk benang berwarna putih pada blue-lace agate.


"Ferocolumbite inclusion" pada sapphire yang berbentuk seperti bintik hitam.


"Amethyst inclusion" memberi kesan warna ungu pada quartz yang berwarna putih.


"Pyro inclusion" pada ruby membentuk kesan kekuningan.

Salah satu ciri emerald (zamrud) dari Columbia ialah inclusion yang dinamakan jardin. Jardin memberi kesan seperti rekahan, buih dan/atau bintik kehitaman pada emerald


Inclusion ada yang bisa di lihat dengan mata dengan loupe pembesaran 10x-40x atau lebih. Batu yang banyak Inclusion adalah batu asli namun banyak pembeli wisatawan domestik kurang suka akan adanya Inclusion ini karena menurut mereka kurang menarik dan mengganggu kekuatan refraktif (pantulan cahaya dari dalam batu). Padahal justru yang asli seperti inilah yang harganya mahal dan sangat di sukai oleh wisatawan luar negeri. Pembeli atau konsumen dari negara kita sendiri kurang suka akan adanya Inclusion ini mungkin karena sudah terbiasa dengan mindset pembelian harga murah, seusuai keinginan tanpa mengerti kualitas.
Perbedaan kedua yaitu dengan melihat gelembung udara pada batu permata. Sediakan saja kaca pembesar dengan pembesaran lebih kurang 20 kali. Jika di temukan gelembung udara dapat dikatakan batu permata anda termasuk dalam batu sintetis. Cara ini lebih mudah dibandingkan jika anda mengecek batuan anda di laboratorium gemstone, karena biaya untuk mengecek di lab tersebut sering kali sama dengan harga pertama yang kita miliki

Kedua perbedaan di atas untuk menunjukkan beda antara batu alami dengan sintetis. Namun selain kedua perbedaan tersebut di atas, jika dibandingkan terhadap batu imitasi maka akan ada perbedaan lanjutan yaitu :

1. batuan asli menyerap energi, salah satunya adalah suhu.
Coba tempelkan permata itu ke pipi anda. Apakah terasa dingin? Kalau terasa dingin ini bisa merupakan satu ciri bahwa batu anda itu asli.

2. Berat. 

Coba bandingkanlah batu asli dan tiruan, pasti permata asli lebih berat dari permata palsu. tetapi saat ini ada juga yang palsu lebih berat.

3. Kekerasan
Jika permata anda adalah batuan yang memiliki kekerasan diatas 6,5 mohs. Anda bisa saling adu atau benturkan dengan batuan lain yang kekerasannya sama, dari benturan tersebut akan memercikkan api atau meninggalkan bau logam gosong.

4. Bila permata anda itu adalah berlian, maka untuk membuat anda benar-benar yakin akan keasliannya, maka anda bisa menggunakan alat testing berlian. Sebagian besar penjual gemstone menyediakan alat ini.

5. Untuk Mutiara, cara yg paling mudah adalah menggigit mutiara tersebut sekuat-kuatnya. Jika tdk ada perubahan seperti terkelupas atau pecah maka dapat dipastikan mutiara tersebut asli.

6. Jika Batu Mulia / akik punya anda sendiri anda bisa menyundutnya dengan Rokok (membakarnya dengan korek api sebentar saja) ada bisa lihat perubahan pada batu anda jika batu tersebut palsu.

7. Jika anda peka, sebenarnya batuan asli memancarkan energi listrik kecil yang bisa anda coba di tangan dalam keadaan rileks. Hal ini biasanya terasa seperti aliran listrik kecil yang merambat, tekanan di tangan atau loncatan yang menekan pada siku atau pundak, yang jika anda melepas batu tersebut maka sensasi tadi akan menghilang.

2 komentar:

  1. Klo untuk yg gampang sakit atw sakit2an gmn gan.buat sistem kekebalan tubuh atw imuno,jujur imuno sya lemah jadi saya gampang sakitan

    BalasHapus
  2. Saya da pake orgonite tapi tetap aj saya gampang sakit umpama demam meriang pilek apalagi klo kena hujan saya gampang sakit,apa orgonite ane ga ga manjur atw gmn gitu gan....

    BalasHapus