Chakra dalam bahasa sansekerta adalah berarti roda atau piringan, merupakan penggambaran untuk area yang berperan sebagai pusat energi dalam tubuh, ini adalah titik penghubung atau semacam pintu yang mengalirkan energi dari satu lapisan tubuh ke lapisan tubuh yang lain, serta dari dalam tubuh keluar menuju alam semesta atau sebaliknya. Berputarnya roda inilah yang menyebabkan pusaran arus keluar atau masuknya energi.
Diamati secara kewaskitaan pada Tubuh Etheris kita, terdapat cekungan seperti sebuah terompet dimana didalam intinya terdapat bulatan sinar menyerupai Matahari kecil yang memancarkan sinar dengan jumlah berkas sinar yang berbeda-beda.
Pengetahuan tentang chakra ini berasal dari dunia timur. Negara barat termasuk Eropa pada awalnya tidak menganut keyakinan ini, namun seiring berkembangnya ilmu pengetahuan, baik di bidang kesehatan, kedokteran modern atau bahkan pada disiplin bela diri, orang-orang barat mulai banyak yang setuju dengan konsep adanya titik chakra dalam tubuh manusia. Bahkan, mereka sudah menciptakan alat yang bisa melihat chakra walaupun dalam waktu yang sangat singkat. Chakra tidak lagi dilihat secara mata batin, tetapi benar-benar muncul dalam citra digital dengan segala warna-warninya.
Kemampuan chakra ini dalam mensirkulasikan energi akan mempengaruhi bagian tertentu untuk menjadi sehat atau sakit, baik dalam artian fisik, psikis maupun astral. Aktifitas chakra ini berhubungan dengan kondisi energi, kesehatan fisik dan organ tubuh, ketenangan pikiran, tahap psikologis seperti kedewasaan mental dan kedalaman pemahaman. Setiap titik chakra mempengaruhi area tubuh tertentu, berhubungan dengan kelenjar endokrin, berkaitan juga dengan pola pikir dan kondisi psikologis tertentu, maupun tahapan perkembangan mental seseorang.
Chakra yang terlalu lemah atau tidak aktif akan menimbulkan gangguan karena area tersebut jadi kekurangan energi, atau energi yang berusaha bersirkulasi dalam jalurnya akan terhalang ketika sampai pada titik chakra yang tidak aktif tersebut. Anda bisa bayangkan seperti ketika anda memasuki hotel bintang 5 melalui pintu putar, tapi pintunya seret alias tidak mau bergerak. Sedangkan suatu chakra yang terlalu aktif juga tentu saja tidak baik, karena aktifitasnya yang terlalu tinggi akan menyerap terlalu banyak energi, baik energi dari alam semesta maupun energi yang diserap dari chakra-chakra lain disekitarnya sehingga terjadi penumpukan. Hal ini juga mengakibatkan kebuntuan sirkulasi energi, yang tentu saja bisa menimbulkan gangguan dan bahkan penyakit. Selain penumpukan, penyerapan energi dari chakra lain membuat chakra yang diserap tadi akan kekurangan energi. Maka dalam hal ini keseimbangan keseluruhan chakra adalah hal yang penting.
Chakra disebut aktif apabila chakra tersebut berputar dengan kecepatan rata-rata dari kesemua chakra yang ada. Tegasnya chakra tersebut berputar secara seimbang antara chakra yang satu dengan yang lainnya. Jika ada salah satu chakra yang perputarannya lebih cepat atau lebih pelan ini bisa menimbulkan kelainan pada organ tubuh yang berhubungan dengan chakra tersebut. Dari titik awal (0 derajat) chakra berputar kearah kanan sekitar 180 derajat kemudian langsung balik ke arah kiri sekitar 320 derajat. Titik akhir perputaran kekiri adalah titik awal perputaran yang kedua yaitu kearah kanan, begitu sampai pada sekitar 180 derajat kekanan berbalik lagi ke arah kiri sekitar 320 derajat dan seterusnya. Sehingga jika terus diamati dengan adanya titik 1, 2, 3 dan seterusnya maka chakra dikatakan berputar ke arah kiri atau aktif karena chakra tersebut lebih banyak menyerap atau menarik energi ( berputar kearah kiri).
Orang suci atau waksita memiliki kesadaran yang tinggi, yang berarti beliau memiliki sirkulasi energi yang lancar, dan tentu saja hal ini karena keseluruhan aktifitas chakra yang dimilikinya juga dalam kondisi prima dan balance. Dalam keadaan ini, Chakra-chakra tersebut jika “dilihat” akan berbentuk pusaran seperti bentuk galaksi dengan cahaya yang menyala cerah seperti cahaya matahari. Namun jika chakra ini dibandingkan pada orang biasa akan berbentuk lebih sederhana dan lebih kecil dengan intensitas cahaya yang lebih redup.
Chakra ini tidak berada dalam tubuh fisik sehingga anda tak mungkin menemukannya jika anda mencarinya di lapisan tubuh fisik ini. Chakra ini berada di lapisan tubuh etherik, ada juga yang menyebut bagian ini sebagai tubuh bioplasmik, namun semua sepakat bahwa ini adalah bagian tubuh astral yang letaknya lebih tinggi dari lapisan tubuh fisik. Tubuh etherik atau tubuh bioplasmik adalah cetakan tubuh fisik manusia yang benar-benar menyerupai tubuh fisik. Ada kepala, lengan, kaki, badan, dan sebagainya. Disebut bio karena hidup dan plasmik berasal dari istilah plasma. Plasma disini tidak sama artinya dengan plasma darah. Plasma disebut juga sebagai Ether/aether adalah istilah untuk menyebut wujud keempat dalam pembentukan suatu unsur materi selain padat, cair, dan gas.
Aktifitas energi tiada henti dari wujud tubuh bioplasmik itulah yang memunculkan medan magnetik ke permukaan tubuh fisik manusia yang kemudian disebut dengan aura karena wujudnya yang berpendar dan berwarna-warni. Jadi warna-warni aura adalah bentukan magnetis dari energi tubuh yang terpola sedemikian rupa. Tiap orang akan memiliki variasi warna aura yang tak sama, hal ini disebabkan oleh kadar energi yang tak sama pada setiap orang, pola energi, sirkulasi energi, level energi yang menyebabkan atau disebabkan oleh kondisi mental seseorang, baik itu berupa mindset, believe system maupun sikap mental.
Sebenarnya bukan hanya manusia yang memiliki chakra namun seluruh makhluk hidup memilikinya, bukan hanya dari dimensi yang kita tahu, tapi juga seluruh makhluk dari lapisan alam manapun yang bisa jadi anda sendiri belum tahu. Anda boleh saja tidak mempercayai keberadaan chakra dan aura ini, namun sudah banyak teknologi yang sudah dapat mewujudkan citra keberadaannya, begitu juga dengan aura. Maka demikianlah keberadaan dari kebenaran yaitu tidak terbatas hanya berlaku bagi penganut believe system, tapi haruslah bisa dikonfirmasi keberadaannya dalam sisi pandangan apapun, karena setiap sisi pandangan hanyalah mewakili 1 sisi sudut pandang, dan konfirmasi dari berbagai sudut pandang akan membantu kita mendapatkan gambaran total dari wujud kebenaran. _/\_
Bentuk Chakra
Telah disebutkan di atas bahwa bentuk chakra seperti roda atau pusaran seperti gugusan galaksi, sebenarnya itu mengacu pada bentuk sederhana chakra yang baru aktif atau baru dikembangkan. Sedangkan wujud yang sebenarnya akan memiliki banyak variasi sesuai aktifitasnya yang meliputi keahlian dan pasokan energi yang dimiliki tubuh, karena tiap orang tak akan sama dalam penggambarannya.
Secara umum chakra terdiri atas bebeberapa lapisan atau bagian dan masing-masing bagian tersebut mempunyai fungsinya masing-masing. Secara garis besar bentuk chakra dapat di bagi menjadi :
Selaput (Filter) chakra
Pada dasarnya tiap chakra mempunyai selaput tipis yang berguna untuk menyaring (filter) energi. Dan tiap chakra mempunyai 2 filter energi yang masing-masing mempunyai fungsi yang berbeda.
- Filter energi luar
Filter chakra yang berfungsi untuk menyaring energi yang datang dari luar, sehingga kotoran energi yang datang dari luar tidak dapat mengotori chakra kita. Dalam fungsinya filter ini mempunyai arus satu arah saja, yaitu hanya menyalurkan dan menyaring energi dari luar yang akan masuk ke dalam tubuh, sehingga energi yang dapat masuk ke dalam tubuh kita hanyalah inti energi saja. - Filter energi dalam
Filter yang berfungsi sebagai penyaring energi dari dalam menuju luar tubuh, sehingga energi dari dalam tidak akan keluar mahkota, namun ketidak tahuan akan kontrolnya akan sering mengakibatkan blocking/kemacetan energi.
Dinding chakra
Dinding chakra berfungsi untuk menampung energi, semakin besar bentuk chakra maka dinding chakra akan semakin menipis atau malah tidak kelihatan, namun lebih elastis.
Inti Chakra
Inti chakra merupakan sumber energi berasal, semakin sering kita mengaktifkan energi maka inti chakra akan semakin aktif dan akan semakin nampak di permukaan. Dalam inti chakra terdapat jalinan simpul yang menyerupai anyaman. Anyaman / Inti chakra ini berhubungan dengan chakra-chakra lainnya, melalui nadi-nadi atau jalur meridian (tempat mengalirnya energi). Dari beberapa chakra ada chakra-chakra yang akar simpulnya berhubungan langsung dengan nadi utama (Sushumna Nadi) yang terletak di rongga tulang punggung tubuh fisik.
Fungsi Chakra
Chakra sebagai pusat aliran energi, fungsinya perlu diketahui dalam menapaki jalan spiritual untuk mengenal tubuh anda sendiri sebagai miniatur alam semesta, hal ini akan berguna dalam penyembuhan, kontrol energi dan menyiapkan jalan bagi pembangkitan energi primordial (Kundalini) untuk peningkatan level kesadaran.
Secara umum Chakra berfungsi sebagai berikut:
- Menyerap energi hidup (orgone) atau prana (chi) yang ada di jagad raya, kemudian mengeluarkan energi tubuh sisa metabolisme tubuh etherik.
Proses ini terjadi setiap saat dan berlangsung secara otomatis seperti cara kerja jantung yang anda tahu tidak perlu diperintah untuk mengembang atau mengempis, bahkan anda sendiri belum tentu menyadari keberadaan jantung di dalam rongga dada anda. Tanpa energi alam ini semua makhluk hidup akan mati. Energi alam inilah yang membuat manusia, hewan, dan tumbuhan bisa hidup dan menikmati alam semesta. - Bertanggung jawab terhadap sirkulasi energi ke seluruh tubuh menuju organ dan sel yang membutuhkan untuk memenuhi keperluan organ dan sel tubuh dalam proses aktivitas dan kreativitas.
- Sebagai tempat menampung energi hingga tak terbatas, entah energi dari dalam diri ataupun energi dari luar diri (alam semesta). kemampuan chakra yang begitu besar dalam menampung energi sangatlah menguntungkan kita dalam menumpuk energi setelah berlatih, namun perlu diketahui kemampuan chakra dalam menampung energi pun punya batasan.
Batasan-batasan ini disebabkan oleh besarnya chakra yang dimiliki oleh seorang praktisi. Misal seorang praktisi masih terbilang kecil namun sudah berlatih terlalu kuat, akibatnya kuantitas energi yang terlalu banyak itu malah akan memberatkan kinerja chakra. Batasan chakra dalam menampung energi inilah yang menyebabkan overload energi ketika ada energi yang melebihi kapasitas chakra. - Kemampuan memahami dan mengendalikan Chakra membantu perjalanan kesadaran jiwa dalam mendalami spiritual, juga mampu memperkuat Panca Indra dan berperan dalam pengembangan kemampuan psikis.
- Sebagai alat penyalur energi dalam penyembuhan penyakit, karena Chakra dapat juga mengeluarkan energi, baik energi yang telah kita olah (simpan) atau energi yang masih tersimpan di dalam chakra. maka dalam hal ini dianjurkan bagi praktisi melakukan meditasi chakra untuk mengaktifkan chakra dan menambah kapasitas chakra.
- Chakra bisa digunakan sebagai alat pendeteksi energi, baik benda, orang lain maupun lingkungan sekitar untuk berjaga-jaga terhadap hal negatif yang berpotensi menimbulkan hal buruk
Chakra sebagai pusat energi dalam tubuh adalah tempat 72000 saluran-saluran (nadi) energi yang saling bersilangan. Chakra adalah pusat arus informasi, membantu kita mempersepsi segala sesuatu. Setiap chakra terhubung dengan bagian-bagian tubuh tertentu. Chakra mengatur kesehatan tubuh kita secara fisik, emosi, spiritual. Sampai saat ini yang baru dikenal, manusia mempunyai 12 chakra utama, 6 di dalam tubuh dan 6 di luarnya. Saat DNA manusia berubah dari 2 heliks menjadi 12 heliks, ke 12 heliks DNA tersebut akan terhubung dengan 12 chakra.
Secara Fungsional chakra dibedakan menjadi Mayor, Madya dan Minor. Chakra mayor disebut juga dengan chakra utama adalah chakra yang masing-masing titik chakra tersebut mempunyai sumber energi sendiri, karakter energinya berbeda-beda sesuai dengan fungsi dan letak chakra tersebut. Pada kebanyakan orang chakra ini biasanya sebesar mangkok atau lebih besar sedikit dari kepingan kaset VCD. Kalau ukuran Chakranya lebih kecil dari ini biasanya orang tersebut mengalami gangguan di bagian organ tersebut atau terganggu secara emosional. Chakra utama yang membesar biasanya diikuti dengan berkembangnya kemampuan supranatural yang sesuai dengan tema chakra yang membesar tersebut.
Chakra madya adalah chakra dengan ukuran sedang yaitu dengan jari-jari sekitar 2-3 cm dan pusaran energinya 5–10 cm. Chakra ini jarang diaktifkan karena dalam meningkatkan spiritual pengaruhnya sangat kecil, chakra ini hanya digunakan dalam membantu penyembuhan. Ada beberapa Chakra Madya yang cukup penting diantaranya Chakra telapak Tangan, Chakra Meng-mein, Chakra Limpa, Chakra Plexus-solar Plexus, Chakra Soma dan Chakra Bindu (Belakang kepala).
Sedangkan Chakra Minor adalah titik-titik chakra selain chakra utama dan madya serta berukuran sangat kecil, keberadaannya terletak di seluruh tubuh dan juga di luar tubuh. Chakra minor adalah chakra pendukung yang berfungsi sebagai penguat chakra mayor, karena chakra minor berhubungan langsung dengan titik-titik meridian/nadi, hal ini tentu sangat membantu chakra mayor dalam menyalurkan energi melalui nadi-nadi (saluran energi) sehingga kemampuan penyaluran energi dapat menjadi maksimal.
Chakra menurut tata letaknya dibagi menjadi chakra di dalam tubuh dan chakra di luar tubuh. Diyakini ada 365 titik chakra dalam tubuh manusia, sedangkan yang di luar tubuh tak terhitung atau bahkan tak dikenal. Bahasan ini akan dibatasi hanya pada 7 chakra mayor yang selama ini keberadaannya sudah dikenal secara umum, berupa 6 titik chakra mayor di dalam tubuh dan 1 chakra mayor di atas ubun-ubun. Ketujuh chakra ini dianggap mewakili chakra lain yang jumlahnya ratusan itu, yaitu :
- Chakra Dasar
- Chakra Sakral
- Chakra Solar Plexus
- Chakra Jantung
- Chakra Tenggorokan
- Chakra Ajna
- Chakra Mahkota
Selain ketujuh chakra tersebut dikenal pula Chakra Ilahi yaitu Chakra-chakra yang berada diatas chakra mahkota yang dimulai dari chakra ke 8 sampai chakra ke 352. Chakra ke 8 berada sekitar 30 cm diatas ubun-ubun yang dihubungkan dengan sebuah tali spiritual yang bernama Antahkarana. Manfaat dengan terbukanya chakra Ilahi adalah sebagai berikut :
1. Akses energi yang lebih tinggi terbuka lebar
2. Energi yang turun semakin halus
3. Kesadaran meningkat
4. Lebih dekat dengan Tuhan Yang Maha Esa
Disamping Chakra yang diuraikan diatas, ada pula chakra – chakra yang diuraikan secara berbeda atau ditambahkan untuk dilatih tergantung dari disiplin spiritual yang diikuti. Misalnya Chakra Lalana yang terletak di daerah pangkal lidah dan Chakra Soma yang letaknya didaerah otak besar, tentu saja semua chakra ini memang ada dan anda bisa memfokuskan ke titik manapun yang anda suka sesuai dengan tujuan anda.
Ada hal yang perlu ditekankan adalah bahwa yang paling utama adalah kesehatan dan keseimbangan terletak pada kelancaran dalam sirkulasi energi, ini artinya tidak perlu ada chakra yang terlalu menonjol sehingga yang lain terasa atau terlihat terlalu lemah, atau salah satu chakra yang memiliki perlakuan istimewa sehingga bagian chakra lain dilupakan. Seperti sebagian orang yang lebih mementingkan materialisasi atau “spiritual” tanpa memperhatikan keseimbangannya.
Saya tulis “spiritual” dengan tanda petik, karena sebenarnya yang mereka tekuni adalah hanya dunia maya. Spiritual tak bisa dipisahkan dari duniawi dan surgawi, karena spirit tidak mengenal dualitas, sedangkan duniawi dan surgawi hanyalah elemen kehidupan. Seperti dualitas elemen positif-negatif, surga-neraka, hitam-putih, kanan-kiri, atas-bawah dan seterusnya. Spiritual melampaui dualitas, melampaui pikiran, melampaui kelahiran-kematian. Spiritual tidak mengenal kelahiran maupun kematian, spiritual tidak dilahirkan maupun dimatikan, karena spiritual adalah kehidupan yang selalu hidup. Lahir dan mati hanyalah proses kehidupan, yang dilahirkan akan dimatikan, yang tidak dilahirkan tidak akan dimatikan. Suatu saat kita akan bahas sisi spiritual ini, suatu saat ...
Kembali ke bahasan chakra, Hanya karena chakra pertama (Chakra dasar, sakral dan solar plexus) berhubungan erat dengan keduniawian, bersifat mendasar dengan naluri alami seperti sifat kehewanan bukan berarti chakra ini tidak layak diperhatikan. Kita ambil contoh chakra dasar, ini adalah chakra pertama, letaknya berada pada urutan paling bawah, terbawah, bukan ter-rendah. Keberadaannya membantu anda bertahan dan berkembang menghadapi gelombang kehidupan. Tanpa chakra ini, saya sangat yakin keberadaan kita akan punah dalam proses seleksi alam.
Ada yang mengatakan bahwa kita disebut manusia mulai dari sisi dada ke atas hingga mahkota, karena kita tidak berhenti hanya pada 3 chakra pertama alias urusan perut ke bawah. Memang betul sekali dengan chakra jantung kita mulai merasa,memaknai dan berempati. Begitu juga dengan chakra tenggorokan kita bisa berekspresi, dengan chakra ajna kita berpikir dan mengontrol. Tapi apakah hewan tidak mengalami hal ini? Jika anda melihat discovery channel, anda akan dikejutkan oleh monyet yang membantu manusia buta yang minum, seekor buaya yang menggendong bayinya, kucing dan anjing yang merasakan kegembiraan tuannya, seekor elang yang melatih anaknya untuk terbang. Ingat, chakra dimiliki semua makhluk ciptaan tuhan. Hanya mengutamakan chakra atas (sebutan untuk chakra jantung ke atas) akan membuat anda lunglai, sugestif, berangan-angan, tidak memiliki hasrat, berilusi. Kita akan bahas masing-masing chakra pada halaman selanjutnya.
Jaringan Antar Chakra
Hubungan kerja antar chakra lainnya juga sangat berpengaruh terutama chakra Muladhara, Solar-plexus, Anahata, dan Ajna. Khusus chakra Ajna bertugas lebih berat yaitu menyeimbangkan, mengatur dan mengendalikan seluruh chakra dibawahnya atau sebagai pemimpin semua chakra.
Jaringan antara Chakra Mayor, Chakra Madya dan Chakra Minor semuanya saling berhubungan dengan membentuk suatu jaringan tertentu. Setiap Chakra Mayor bisa memiliki lebih dari satu chakra Minor yang mengitari Chakra Mayor. Letak dari sub chakra Mayor bisa berada dekat ataupun jauh dari chakra Mayor. Misalnya Chakra Tangan merupakan perwakilan dari chakra-chakra Mayor yang berada pada telapak tangan dan jari tangan. Demikian juga antar chakra-chakra Mayor, saling berhubungan erat dan saling memberi pengaruh secara psikis.
Chakra Muladhara yang merupakan pondasi utama bersinergi dengan chakra lainnya dengan adanya saluran nadi-nadi. Kesadaran pada Chakra Muladhara dinaikkan dan dipompa oleh chakra Meng-mein dengan tujuan menunjang proses asimilasi pada chakra Manipura dan proses pembersihan darah dan udara baik pada Ginjal, paru-paru dan jantung.
Hasil pem-prosesan yang berupa energi halus akan dialirkan ke seluruh chakra-chakra Mayor terlebih dahulu dimana pengaturannya melalui chakra solar-plexus. Untuk mendukung kerja Solar-plexus maka diperlukan Energi yang berelemen udara dan peran ini dilakukan oleh chakra limpa yaitu menarik energi udara yang bersifat vital dari pernafasan kemudian diuraikan menjadi energi berwarna dan disebarkan keseluruh chakra sesuai dengan tingkat frekwensi warna chakra yang sudah ada.
BENTUK, WARNA DAN UKURAN CHAKRA
Chakra bila dipandang secara pewaskitaan hanya berupa pusaran sinar yang memancar dari tempatnya yang berbentuk sebuah cekungan atau terowongan. Pusaran tersebut ada yang memancar terang dan redup. Sedangkan bentuknya lebih mirip seperti piringan VCD. Dari lubang intinya terdapat akar/anyaman yang fungsinya sebagai jalur penghubung antar chakra-chakra yang disebut Nadi. Khusus pada chakra tenggorokan pada intinya terdapat sinar lain yang bergerak-gerak seperti sebuah bandul bergerak bolak balik dan ekor cahayanya kelihatan seperti bintang kukus / comet.
Pada orang yang Chakra-nya aktif maka Chakra yang terlihat baik sinar dan warnanya menjadi jauh lebih terang serta bentuk dan ukurannya lebih jelas. Sebaliknya bila memandang Chakra orang yang sedang mengalami sakit, Chakra tersebut lebih banyak dibungkus oleh wadahnya dan kelihatan sinarnya sangat redup sehingga sisi diluarnya kelihatan agak gelap dengan bersinar timbul tenggelam yang sangat pelan.
Chakra yang bekerja aktif akan mengeluarkan perbedaan warna yang sangat jelas. Pancaran Sinar yang terlihat membiaskan warna berkilauan keperak-perakan seperti warna pada kerang mutiara. Semua warna yang terlihat sangat indah seperti pada Chakra Muladhara yang memiliki warna luar mirip merah darah dengan titik tengah berwarna merah menyala dengan gerakan cukup teratur, Chakra Wisudha dengan warna biru laut atau seperti biru labradorit, pada Chakra Ajna warnanya tergantung tingkat spiritual seseorang berwarna kebiruan, biru gelap, nila atau agak keunguan. Namun yang jelas bila Chakra ini aktif dan digunakan untuk pewaskitaan, warna sinar yang memancar kelihatan putih kebiruan terang yang menyilaukan seperti sinar Matahari. Berbeda halnya bila Chakra Ajna diaktifkan untuk keperluan lain misalnya untuk kreativitas, marah atau sedang konsentrasi full (hipnotis) maka sinar yang kelihatan seperti titik fokus pada senter, sedangkan kalau tidak memancar keluar akan kelihatan seperti bara api.